BUS MISTERIUS
Liburan sekolah pun telah tiba.
Ria,Candra,Adi,dan Rendi berencana ingin pergi berlibur untuk mengisi
kekosongan mereka selama liburan sekolah.
“hay temen-temen..???” sapa Ria dari
arah belakang teman-temannya.
“apaan sih loe,ngagetin aja
sih..???” Jawab Candra.
“iya-iya ma’af...,ech ya,rencana
liburan maw pada kemana???”
“kita pergi jalan-jalan aja gimana??
Mencari suasana yang baru gitu.” Sahut Adi.
“emmmmmmtt...,boleh juga tuh.,” seru
Ria.
“ech ntar deh..,tapi nggak pakei
lihat-lihat hantu kan???” tanya Rendi dengan wajah takut.
“klaw emang gitu kan nggak
papa..,kamu takut yaa Ren..????” ledek Ria.
Mereka terus mendiskusikan kemana
mereka akan berlibur. Dan akhirnya mereka menemukan tempat yang mereka
inginkan.
Rendi itu cowok,tapi orangnya penakut,Adi orangnya berani,Candra
seperti Rendi,dia juga penakut tapi dia bisa merasakan apa yang telah
terjadi,dan Ria orangnya nggak pemberani,juga nggak penakut.tapi dia bisa
merasakan suasana yang ada disekitarnya.
Mereka memiliki suatu kelebihan
tersendiri di dalam diri mereka masing-masing. Dan akhirnya mereka bersepakat
untuk pergi kerumah paman Adi yang berada di Luar Kota.
“besok kita berkumpul dirumahnya Ria
aja ya???” tanya Adi ke temen-temen
“uuukkeeeyyy...,” teriak mereka dengan
serentak.
“besok jam berapa??” tanya Ria.
“sampai dirumah loe jam delapan ya??
Paling lambat jam sembilan.! Gimana???”
“emmmmt...,boleh juga tuh.” Jawab
Candra.
“ya udah law gitu,aku pulang dulu
ya?? Besok law kalian maw berangkat ke tempat gue,kabari aku ya???”
“maw aku anterin Ri???” tanya Budi.
“emmmt..,nggak usah mas.aku bisa
pulang sendiri kok.makasih ya nggak usah.” Ria langsung pergi dan menuju ke
parkiran untuk mengambil sepeda motor dan langsung pulang kerumah untuk
berkemas-kemas barang-barang yang akan dibawa besok.
Malam semakin larut,dan Ria mulai
ngentuk dan mematian tv,langsung msuk ke kamar untuk beristirahat. Ria
merasakan ada yang aneh dengan malam itu. Tapi, krena ia sudah amat sangat
ngantuk,dia tidak menghiraukan perasaannya itu. Dan ia langsung lekas tidur.
Kumandang Adzan Subuh mulai
terdengar. Ria mulai bangun dan beranjak dari tempat tidurnya untuk pergi kebelakang mengambil air wudlu dan
shalat Subuh bersama keluarganya.
“kamu nanti jadi ke Rumah Pamannya
Adi Ri??” tanya ayah.
“iya yah,Jadi. Ntar temen-temen pada
mau ngumpul disini yah. Ayah nggak keberatan kan??”
“ayah sih nggak
keberatan.boleh-boleh aja,iya kan buk??” menoleh ke arah Ibu Ria.
“iya yah..,ntar kamu hati-hati ya
kalau disana. Jangan macem-macem,yang sopan,jaga omongan,dan selalu ingan sama
Allah. Ya sayang..???” mengelus pipi Ria.
“iya buk. Pastinya donk. Ya
udah..,ayo kita shalat dulu yah,buk.
Ntar keburu waktunya habis lho..!”
Mereka langsung melanjutkan shalat
Subuhnya.
Setelah shalat Subuh,ibu Ria
langsung menyiapkan sarapan pagi,dan Ria mulai bersiap-siap untuk mandi dan
mempersiapkan barang yang belum dimasukkan kedalam tas yang akan dibawa nanti.
Sambil menunggu teman-temannya
datang,Ria menyibukkan diri dengan menonton film kesukaannya,yaitu film Kartun.
Terutama film “Sepongebob”,”Doraemon”, dan “Berbie”. Baginya,film Kartun
itu,bisa menghilangkan rasa stress.
“assalamu’alaikum..???” suara dari
depan rumah.
“wa’alaikumsalam...,” Ria langsung
membuka pintu dan melihat siapa yang datang. Dan ternyata yang Datang itu Adi
seorang diri.
“ewh..,kamu mas..,masuk mas.!!”
“iya dek..!”
“ayah..,ibuk....,ini ada mas Adi.”
Teriak Ria memanggil ayah ibunya.
“ewh...,ada nak Adi to..??” ibu
datang dari dalam rumah.
“iya bu..!!” langsung berjabatan
tangan dan mencium tangan ibu.
“lho..,temen-temen yang lain mana
nak??” tanya ayah yang baru datang.
“ewh ayah...,masih diperjalanan yah.
Nanti bentar lagi juga sampai.”
“aku tinggal dulu ya..??” Ria
langsung pergi kebelakang untuk menyiapkan makanan ringan dan minuman untuk
trman-temannya.
Setelah beberapa lama
menunnggu,akhirnya Candra sama Rendi datang.
“assalamualaikum...??”
“itu kayak suara Candra...,bentar ya
mas..,Wa’alaikumsalam..” lansung menuju kedepan pintu.
“ewh..,kalian sudah datang.”
“iya Ri. Adi juga udah datang ya??”
tanya Rendi.
“iya..,udah dari tadi.kami nunggu
kalian.lama banget to.??”
“ma;af..,ada masalah dikit tadi di
jalan.” Jawab Candra.
“ya udah nggak
apa-apa....,ayah..ibuk...,ini ada Rendi dan Candra sudah datang.” Ria menuju
kebelakang.
“ewh kalian udah datang to..,!”
“iya
Tante.” Jawab Rendi.
“jangan dipanggil tante
dong..,panggil ibuk aja ya??”
“ehh...,iya buk..,!”
Sebelum berangkat,mereka berencana
perginya naik Bus,. Selain hemat,juga menjamin keselamatan maasing-masing. Dan
mereka sudah menyiapkan bekal untuk diperjalanan nanti.
“Rumah paman kamu dimana nak Adi?”
tanya Ayah.
“di Desa SukaMaju yah..”
“nanti kalian hati-hati ya kalau
naik bus. Kadang itu rawan pencopetan.dan hati-hati kalau naik bus malam-malam
ya?”
“iya Yah.., insy’allah kamipasti
hati-hati. Emangnya kenapa yah kalau naik bus malam-malam?” jawab Ria.
“ya pokoknya jangan,bahayanya besar.
Bisa-bisa,kalian tidak kembali.”
“kok gitu yah..” tanya Ria lagi
dengan penuh rasa penasaran.
“ah..,sudahlah. Ayah mau kebelakang
dulu ya?”
“iya yah.”
Ria masih memikirkan omongan ayah
tadi.dia bingung dan penasaran ingin tahu,ada apa dengan bus tengah malam itu.
“kita berangkat yuk..?? udah jam
lapan lebih nih. Pasti perjalanannya jauh. Ntar keburu malem lho.”
“ya udah..,ayoo” sahut Candra dengan
penuh semangat.
“ech..,bentar dech..,kita dari sini
naik apa?” tanya Rendi
“tenang aja..,ntar kita dijemput Om
aku,ntar dianterin sampai Terminal....,”
“okey....!!!!!” jawab teman-teman
serentak.
Tak lama kemudian,Om Ardi datang
dengan mobil Mercy-nya. Dan mereka langsung masuk kedalam mobil dan segera
berangkat. Mereka sangat senang sekali. Meskipun Cuma seminggu pergi
berlibur,tapi mereka sangat senang karena bisa berkumpul-kumpul dengan teman-teman.
Sesampainya diterminal,mereka
langsung turun dari mobil dan Om Ardi langsung pulang.
“makasih ya Om???”
“iya Ria,sama-sama.klaw kalian butuh
sesuatu,telfon Om ya??”
“okey Om..”
“kalian hati-hati ya..?? jangan naik
bus pada tengah malam...OKE..!!” langsung pergi meninggalkan tempat.
“OKE..!!!”
Mereka langsung bergegas mencari bus
jurusan Desa SukaMaju,dan itu lumayan jauh.kira-kira satu malam mereka bisa
sampai ke tempat itu. Dan akhirnya mereka menemukan Bus yang akan
ditumpanginya. Walaupun nggak bagus,yang penting mereka nyaman dalam
perjalanan. Mereka langsung masuk kedalam bus,dan memilih tempat duduk yang
dirasa nyaman mereka duduki. Mereka bercerita-cerita sambil menunggu bus itu
berjalan.
“kamu kenapa to dek??” tanya Adi
yang duduk disebelah Ria.
Ria tetap
saja diam dan ngalamun “DDEEEEKKKKK....!!!!!!!” Adi memegang pundak Ria.
“Astaughfirullahal’adzim..!!!”
“kaget ya??”
“apaan sih mas??”
“kamu tuh yang apaan,kamu kenapa
sih?? Aku liatin dari tadi kok melamun terus. Kamu mikirin apa sih?”
“nggak kok mas,nggak apa-apa kok.”
Seperti menyembunyikan sesuatu.
“beneran..???”
“i..ii...iiyyyaaaaaa...,nggak papa
nggak papa”
“ya udah kalau gitu.”
Ria terus
memikirkan tentang bus Tengah malam itu. Dia merasa ada yang aneh dengan semua
itu,kenapa mereka tidak boleh naik bus pada saat tengah malam. Rasa penasaran
Ria makin menjadi. Ria mulai
tertidur ddan bersandar di Bahu Adi.
“Aku sayang kamu dek..” Bisik Adi
perlahan dan mencium kening Ria.
Tiba-tiba
Ria terbangun dengan kagetnya “hhhaaaaacccckkkkhhh.....!!!”
“kamu kenapa dek??”
“jam berapa mas??”
“jam lapan malam.”
“What...,kenapa nggak banguni aku??”
“aku nggak tega bangunin kamu
dek.kamu tidurnya lelap banget.”
Ria berdiri dan melihat kearah
belakang dan melihat ke arah Candra dan Rendi yang sedang tertidur lelap.
“kenapa busnya berhenti mas?”
“tadi ada kecelakaan,makanya
jalannya macet.”
“kecelakaan...??? ini masih lama?”
“aku tanya sama supirnya dulu
ya..??” Adi langsung berdiri dan menuju kedepan untuk bertanya sama pak Sopir.
“ini masih lama pak??”
“kurang tau ya dek..” jawab Pak
Sopir
“biasanya emang kayak gini ya pak?”
“disini emang rawan dek,tapi nggak
pernah semacet ini.”
“ow gitu,makasih ya pak.”
“iya dek”
Adi langsung pergi menuju kebelakang
dan kembali ketempatnya.
“gimana mas?” tanya Ria.
“katanya pak Sopir,disini emang
rawan kecelakaan,dan sering terjadi seperti ini. Tapi nggak pernah semacet ini.
Gitu dek”
“tapi..,!!???”
“tapi apa dek?”
“nggak...nggak...nggak...,nggak
apa-apa mas!”
Adi
heran dengan sikap Ria yang seperti itu. Dia merasa kalau Ria sedang
menyembunyikan sesuatu darinya. Yang nggak ingin teman-temannta mengetahui.
Tiba-tiba Ria dikejutkan dengan
seorang perempuan yang baru datang dari luar Bis yang masuk ke dalam untuk
mencari tempat duduk. Jalannya agak aneh,dan perempuan itu menatap mata Ria
dengan tajam. Dan tiba-tiba Ria langsung berdiri dan menoleh kebelakang untuk
melihat perempuan ituu.
“ada apa dek??” tanya Adi
“perempuan itu..!!”
“perempuan..?? perempuan yang
mana??” langsung berdiri dan menoleh kebelakang.
“perempuan yang lewat disini tadi
mas. Masak kamu nggak lihat sih..???”
“udah udah ya...,,mungkin kamu mimpi
kali’..” mencoba menenangkan Ria
“enggak mas..,aku nggak mimpi. Aku
melihatnya kok.”
“ssssssstttttt....,udah ya.”
“Siapa
perempuan itu?? Kenapa mas Adi nggak melihat kehadirannya. Dan pergi kemana
perempuan itu? Tadi menuju kebelakang,tapi sekarang kok nggak ada.” Guman Ria
dalam hatinya bertanya-tanya.
Setelah beberapa terjebak
macet,akhirnya bus yang ditumpangi Ria dan teman-temannya itu berjalan lagi
dengn lancar. Dan tiba-tiba bus itu berhenti ditengah jalan,. Sementara
penumpang yang lain sedang tertidur lelap.
“aaddduuucchhh....!!!!!” Teriah Ria
kaget.
“kenapa pak?” tanya Adi.
“sepertinya saya menabrak sesuatu
dek. Sebentar,bapak turun dullu ya?” kata pak Sopir.
“iya pak..”
Setelah beberapa menit.
“ada apa pak??” tanya Ria
“nggak ada apa-apa kok neng.”
“WHAT...???” dengan wajah kesel. Ria
langsung menoleh kejendela,dan ia dikejutkan dengan perempuan itu lagi.
“mas...???” meremas tangan Adi
dengan sekuat tenaganya.
“aw..,kamu kenapa sih dek?”
“perempuan itu mas..!!!” menunjuk
diliar jendela
“mana sih dek..???” melihat keluar
jendela,dan ia tidak melihat siapa-siapa diluar sana.
“mas...,aku merasa ada yang aneh
dengan semua ini.” Menatap mata Adi dengan tajam.
“maksud kamu??”
“ada yang nggak beres dengan bus ini
mas.kita harus turn sekarang mas..,ayo mas.” Dengan penuh ketakutan.
“apa maksud kamu to dek?? Bus ini
baik-baik saja..,liat tu,Candra sama Rendi juga masih tertidur lelap.” Mencoba
menenangkan diri.
“jam berapa ini mas?”
“jam sebelas tepat dek.”
“OH NO...,ayo mas...,kita harus
keluar dari bus ini. Aku nggak mau terjadi apa-apa dengan kita semua. Firasatku
ggak enak mas.”
“kalau kita keluar,kita mau kemana
dek??? Ini masih ditengah hutan. Cuma bus ini yang masih mau beroprasi disini
dek. Dan perjalanan kita masih jauh dek.Kamu tenang ya?”
“tapi aku udah nggak kuat dengan
semua ini mas.”
“udah..,kamu tidur aja ya?”
“nggak...!!!, kita jangan sampai
tidur mas.”
“tapi..??”
“ssssssttttt......,”
Malam
semakin larut,dan suasana didalam bus itu semakin mencekam. Satu persatu penumpang
mulai turun. Dan tinggal mereka berempat saja yang masih berada didalam bus
itu. Karena tempat merekalah yang paling jauh dari kota.
“aku
merasakan ada yang datang..!!??!!!” ucap Ria tiba-tiba dengan mata terpejam.
“APA..???”
kaget Adi yang ada disampingnya.
“Ria
kenapa mas?” tanya Candra.
“aku
juga nggak tahu kenapa.”
“ah
eloe Ren..,jangan nakutin gue dech..!!” ucap Candra takut.
“diam
semuanya.” Ucap Ria tiba-tiba. Teman-temannya keget semua.
Dan
ternyata benar,tiba-tiba perempuan itu datang dan duduk di depan Adi dan Ria.
“mau kemana mbak?” tanya Adi.
Perempuan itu diam saja dan tidak
menjawab.
“ini perempuan yang aku maksud tadi
mas. Aku kan udah bilang,ada yang datang.” Bisik Ria ketelinga Adi.
“jadii...,”
“iya...,dia ini bukan manusia. Dan
sebentar lagi teman-temannya akan datang.”
“APA??” kaget
“ada apa sih mas?”ucap Candra kaget.
“iya nich..,loe ngagetin gue aja!!”
sahut Rendi kesel.
Malam ini
adalah malam yang sangat aneh bagi Ria. Ia berharap,semoga nggak ada apa-apa
setelah ini. Dan mereka bisa sampai tujuan dengan selamat.
Dan ternyata harapan Ria salah.
Ternyata mereka telah terjebak didalam bus yang berhantu.tanpa mereka
sadari,satu persatu hantu itu telah masuk kedalan bus. Dan memenuhi tempat
duduk yang ada di bus itu.
Ketekutan Ria dan Adi semakin
menjadi. Ria dan Adi nggak mau menceritakan yang sebenarnya ke Candra dan
Rendi. Karena, ia tak ingin mereka ketakutan.
Tiba-tiba ada seorang nenek yang
sedang berjualan roti dan makanan ringan serta minuman. Nenek itu menawarkan
dagangannya ke mereka.
“roti neng??” menuju ke Ara Candra
dan Rendi.
“empat ya nek?” jawab Candra yang
memilih roti dan membelinya.
Nenek itu langsung menuju kebelakang
untuk mengisi tempat duduk yang kosong.
“aneh...!!” ucap Rendi heran.
“aneh kenapa Ren??” tanya Candra
sambil memberikan roti ke Adi dan Ria
“masak ya..,tengah malam kayak gini
kok masih ada yang jualan. Terus,dagangannya masih banyak juga.” Mulai membuka
Roti.
“Jangan dimakan.!!!” Teriak Ria
dengan seketika.
Candra,Rendi, dan Adi langsung
menoleh ke Ria.
“jangan dimakan,lihat apa yang ada
didalam Roti itu.!!”
Mereka langsung membuka nya dan
melihat apa yang ada didalam roti itu. Dan ternyata didalam roti itu penuh
dengan belatung yang banyak.
“aaawwwwhhhhkkkkccchh.....,!!!”
Kaget Candra setelah melihat belatung itu. Mereka langsung melempar roti itu
dan membuangnya.
“ternyata firasat aku benar mas. Dan
mimpiku semalam jadi kenyataan.” Ucap Ria.
“okey..,kita harus cepat turun dan
pergi dari bus ini dek.”
“ayo kita siap-siap untuk turun”
komando Ria ke teman-temannya.
“Kiri pak..!!!” teriak Adi kepada
pak Sopir. Bus itu langsung berhenti,dan mereka langsung turun.
Mereka meneruskan perjalanan dengan
berjalan kaki. Dan tiba-tiba mereka dikejutkan dengan seorang kakek yang minta
tolong.
“tooollooooooonnnngggg....!!!!!”
“kakek kenapa?”Ria langsung berlari
menghampiri kakek itu. Dan menolongnya.
“kenapa dan ngapain kalian
malam-malam ada ditengah hutan malam-malam gini??”
“kami mau ke desa SukaMaju kek. Tapi
kamu nggak dapat bus.
“baiklah..,ikut kakek. Kalian bisa
bermalam kerumah kakek.”
“aku tanya teman-teman dulu ya kek?”
Ria langsung pergi meninggalkan kakek itu.
Setelah
beberapa menit,mereka kembali ketempat kakek itu,namun kakek itu sudah
menghilang tanpa jejak. Sementara itu,Candra jatuh tak sadarkan diri dan mereka
kaget. Padahal tadinya Candra tidak apa-apa.
“CANDRRAAAA....!!” teriak Ria kaget.
“Candra,loe kenapa?” Rendi mencoba
membangunkan Candra yang tiba-tiba terjatuh di hadapannya.
“ech...,dia kenappa sih??? Kenapa
bisa sampei kayak gini sih?” Tanya Adi.
“mana gue tahu..,tiba-tiba dia
langsung tak sadarkan diri kayak gini.!” Sahut Rendi kesel.
“tapi kan tadi dia ma kamu?”
“ech..,udah dong jangan berantem.
Mending kamu Rendi,gendong Candra. Dan kamu mas,berjalan dibelakang Rendi,dan
aku mencoba untuk mencari pertolongan.”
Rendi langsung menggendong Candra.
Dan mereka segera pergi dari tempat itu dan mencari pertolongan. Dan setelah
beberapa mil berjalan,Ria melihat sesuatu yang mengejutkannya.
“STOOPP...!!!!!” teriak Ria.
Rendi dan
Adi dengan kagetnya langsung berhenti saat mendengar teriakan Ria.
“ada apa sih dek?” tanya Adi
“aku merasa ada yang aneh
mas.sementara,kita disini aja dulu. Menunggu matahari terbit.”
“WHAT...??? Gila loe?? Kita bermalam
ditengah hutan kayak gini?” jawab Rendi kesel.”
“ech..,kamu mau gendong Candra
sampai ke Desa SukaMaju?? Kalau emang kamu masih kuat,dan nggak capek. Ayo kita
lanjutin jalan...!!!” sentak Ria dengan nada tinggi dan marah.
“WHHAAWWW...,baru kali ini gue liat
loe semarah ini. Okey okey,kita bermalam disini. Gue juga udah Capek banget
nih.”
“ya udah turunkan Candra,dan jaga
dia ya Ren. Tolong jangan sampai dia jauh dari kamu. Dan ayo kita tidur,kalau
ada yang mau pergi,tolong bilang ya?? Aku merasa ada yang nggak beres dengan
semua ini.”
“iya..,gue juga udah ngantuk
banget,gue tidur dulu ya?”
Mereka langsung tidur. Karena sudah
terlalu lelah karena perjalanan yang jauh,mereka langsung tertidur lelap
seperti orang pinksan. Candra tetap pada pelukan Rendi,dan Ria tertidur di atas
paha Adi yang sedang dersandar dibawah pohon.
Malam yang sunyi dan sepi,dan
suasana ditempat tu sangat mencekam dan menyeramkan. Apalagi malam itu jam
duabelas lebih.
Pagipun sudah tiba,dan sang mentari
mulai menampakkan dirinya. Ria dan teman-teman mulai bangun,saat terbangun
mereka dikejutkan dengan hilangnya
Candra dan Rendi berada dibawah pohon yang tempatnya jauh dari Ria dan
Adi.
“mas..,mas..,mas..,mas bangun mas.
Candra nggak ada mas.” Membangunkan Adi yang berada disampingnya.
“APA...????? Candra nggak ada??
Rendi mana?” terbangun dengan kaget.
“aku junggak tau. Ayo cepat kita
cari dia.” Menarik tangan Adi dan begegas mencari Rendi dan Candra.
Setelah beberapa lama mereka
berjalan,akhirnya mereka menemukan Rendi yang masih tertidur dibawah pohon
besar. Dan sepertinya itu pohon keramat.
“Rendi...,Ren....,ayo bangun
Ren,Rendi bangun” Ria mencoba membangunkan sambil menepuk-nepuk pipi Rendi.
“CANDRRAAAAA....!!!!” terbangun
sambil berteriak.
“mana Candra?” tanya Adi
“gue juga nggak tahu,tapi gue semalm
mimpi kalau Candra berjalan kearah jalan besar itu (menunjukkan jalan raya) dan
dia masuk kedalam sebuah bus. Dan bus itu menuju ke arah sana (menunjuk ke arah
sebuah desa).!”
“bus...???? maksud kamu?” tanya Ria.
“gue juga nggak tahu. Dan tiba-tiba
aja gue udah disini. Gue aja nggak tahu kenapa gue bisa sampei sini. Padahal
kan semalam gue sama kalian.”
“ini bener-bener aneh. Apa maksud
semua ini??” guman Ria.
Mereka langsung menelusuri jalan
yang ditunjukkan Rendi tersebut. Dan setelah mereka berjalan lama,akhirnya
mereka menemukan sebuah rumah dan ada sebuah bus di dekat rumah itu. Mereka
langsung menuju ketempat itu dan mencari tahu kali aja ada sesuatu yang mereka
dapatkan.
“permisi...??? assalamualaikum??” teriak
Ria.
“permisi..,. ada orang didalam?”
teriak Adi sambil melihat ke jendela.
Tiba-tiba ada seorang nenek yang
membuka pintu dan keluar dari rumah itu.
“mau cari siapa?” tanya
nenek itu dengan suaranya yang serak.
“emmmh..,ma’af nek. Kami
mau mencari teman kami,nama Candra. Semalam dia naik sebuah bus. Apa nenek
melihatnya?”
“aku nggak tahu. Ayo
masuk dulu dan beristirahatlah sejenak.”
Hingga
malampun Candra tak juga kembali. Padahan teman-temannya sudah berusaha
menghubunginya. Tapi tidak bisa-bisa. Mereka berencana bermalam dirumah nenek
itu,dan malam itu juga mereka mencoba mencari informasi.
“mas...??”
Ria berkata ke Adi.
“iya
dek?”
“mana
Rendi?”
“udah
tertidur dek. Kenapa?”
“ayo
kita Cari Candra sekarang mas. Malam ini bus itu pasti beroprasi lagi. Dan bus
itu pasti masih membawa Candra mas. Aku yakin.”
“okey..,Rendi
nggak dibangunin dulu?”
“nggak
usah,mungkin dia lagi kecapean. Biarkan dia istirahat dulu.”
“okey..,kita
nggak ijin dulu sama nenek?”
“justru
itu mas,aku curiga dengan nenek itu. Ayo kita kelur. Aku ambil senter sama
jaket dulu ya?” langsung pergi kekamar.
Mereka
langsung pergi keluar rumah. Saat membuka pintu,Ria melihat bayangan yang
melinyas dihadapannya.
“apa
itu tadi?” guman Ria dari dalam hati.
“ayo
dek..!!” menarik tangan Ria.
Sesampainya
di luar rumah,Ria menoleh ke bus yang berada didekat rumah tadi siang. Dan
ternyata bus itu sudah tidak ada.
“mas...,dimana
busnya?” tanya Ria heran.
“iya
dek..,dimana busnya?? Bukannya tadi siang ada disini?”
“mas
itu busnya (menunjuk bus yang sedang melaju cepat)..,dan itu..,itu nek imah
mas..,dan yang duduk dibelakang itu kan Candra mas.”
“itu
bukan nek Imah dek..,tapi bapak-bapak dek. Dan bus itu kosonh kok”
“apa????
(wajah keheranan) nggak...,ini nggak beres. Ayo kita ikuti bus itu mas,ayo mas..,ayo!”
menarik tangan Adi dan mulai berlari mengejar bus itu.
Tiba-tiba
bus itu mengalami kecelakaan dan terjun kejurang yang sangat dalam. Dan Ria
langsung berteriak “CCAAANNDDRRRRAAAAAAAAAAAAAAAAA...!!!!”. ria menangis
histeris dan memeluk Adi.
“kamu
kenapa dek?” tanya Adi heran.
“ayo
kita ke jurang itu mas (menunjuk sebuah jurang). Candra ada disana mas.”
“kamu
yakin??? Disana itu nggak ada apa-apa dek.”
“ayo
mas,cepat mas..!!” langsung lari menuju ke jurang itu.
“Ria..???”
teriak dan mengejar Ria yang sudah berlari menuju jurang itu.
Sesampainya
di jurang itu. Disana memang nggak ada apa-apa,disana hanya ada sebuah bus yang
mengalami kecelakaan dan penumpangnya sudah tergeletak dimana-mana. Dan Candra
tergeletak dibawah pohon besar.
“mas..,itu
Candra mas. (menunjuk ka arah Candra).”
“iya
dek itu Candra. Ayo kita kesana.” Menuju ke arah Candra.
Setelah
beberapa lama dibangunkan,akhirnya Candra terbangun.
“Ria..???”
ucap Candra merintih.
“Candra,kamu
nggak apa-apa? Apa yang sebenernya terjadi Can?” tanya Ria.
“malam
itu,gue sudah terbangun. Dan gue mau pipis. Tiba-tiba gue bertemu dengan
seorang nenek-nenek. Dia bilang kalau gue harus ikut dia dan kita harus
menolongnya. Dan setelah itu,gue nggak inget apaapa lagi”
“aku
tahu sekarang,dengan adanya nenek itu membawa Candra dan kita kesini,ke jurang
ini. Dia ingin kira melaporkan kejadian kecelakaan ini kepihak yang
berwajib,dan menguburkan jenazah mereka dengan layak!”
“iya,kamu
benar dek.aku akan menelfon polisi,dan ksemeentara kita disini dulu sampai polisi
dateng!” saran Adi
“iya
mas..,dan dimana nenek itu?” tanya Candra
Ternyata
nenek itu sudah meninggal dalam kecelakaan itu. Ria melihat nenek itu tersenyum
di sebelah bus yang terguling itu.
“temen-temen,aku
melihat kalau nenek itu ada di sebelah bus itu (menunjuk ke arah bus). Dan dia
tersenyum pada kita. Mungkin dia mau mengucapkan terimakasih kepada kita.”
“ah
eloe Ri,jangan nakut-nakutin gue napa?” Candra tampak ketakutan.
Setelah
polisi tiba,mereka langsung ditanya untukmemberi keterangn. Dan setelah
selesaimereka langsung kembali kerumah nenek Imah. Ternyata Rendi masih
tertidur pulas.
“Rendi...???”
teriak Candra membangunkan Rendi.
“Ya
Allah...,Candraaaaa..???” terbangun dan langsung memeluk Candra dengan bahagia.
Karena Candra sudah kembali.
“gue
seneng dech,loe udah kembali. Jangan ngilang lagi ya?”
“nngggggeeeennnggghhh.......,,,,
Rendiii.” Merayu manja.
“ech,udah dong kangen-kangennya. Ayo
kita bersiap-siap,terus kita pergi dari sini untuk menuju kerumah pamannya mas
Adi.” Saran Ria.
“kita nggak nik bus lagi kan?” tanya
Candra
“enggak..,ntar aku suruh pamanku
untuk menjemput kita.” Jawab Adi.
Setelah beberapa laman mereka keluar
darirumah itu,matahari mulai terbit. Mereka berjalan lurus meninggalkan rumah
itu,setelah matahari terbit Ria menoleh ke arah rumah itu. Dan ternyata Rimah
itu yang awalnya rumah yang bagus dan nyaman untuk dihuni kini sudah menjadi
sekerumunan semak-semak ilalang.
“mas...,berhenti dulu dech!” menarik
tangan Adi unruk berhenti.
“ada apa dek?”
“lihat deh (menunjuk semak-semak
itu).rumahnya hilang mas!”
“hilang gimana?itu masih berbentuk
Rumah Ria. Dan disitu juga ada seorang kakek kok,tapi dia melihat kearah kita
dengan mata tajam. Hiiii....,takut aku.” Langsung berjalan cepat.
“apa?? Apa Cuma aku yang bisa melihat
kalau rumah itu sudah menjadi semak-semak.” Guman Ria dalam hati.
Ria mencoba menoleh kembali ke
tempat itu. Ternyata disitu ada seorang kakek-kakek yang sedang menatapnya.
“mas...,tungguin aku!” langsung lari ketakutan.
Setelah beberapa menit kemudian,paman
Adi datang menjemput mereka dengan membawa mobil. Akhirnya capek mereka
terobati juga. Setelah beberapa lama naik mobil,akhirnya mereka sampai ditempat
tujuan. Yaitu di rumah Paman Adi.
“akhirnya sampai juga” ucap Rendi
dengan rasa capek.
“ya udah..,ayo kita turun,terus
nanti kita beres-beres barang dan kita pergi ke air terjun. Oke???” ajak Adi
sambil turun dari mobil.
“serius loe mau ngajak kita ke air
terjun yang loe ceritain itu?” tanya Rendi.
“ya iya lah aku serius. Masak aku
bo’ong ma kalian..”
“iiiiihhhhhhh....,loe bilang kan air
terjun itu angker mas.!” Sahut Candra dengan perasaan takut.
“sudahlah...,kapan lagi kita ketemu
yang kayak begitu lagi? Hahahahaha...” sahut Ria dengan bercanda.
Mereka langsung tertawa
bersama-sama.Dan hari itu telah menjadi akhir dari semua ketegangan yang
terjadi di hutan itu. Dan telah menjadi hari yang menggembirakan.
_Good Reading_