Pitutur
Wong dhemen
dialem iku bodho, nanging ki pujangga enggone ngetog kepinteran perlune mung
golek alem. Apa iku pujangga bodho. Ora ngono. Alem kang nyata iku gumebyar,
kaya sorotinglintang panjer rina. Dene alem kang ora nyata surem anglamuk pindha
mripat kawuwanan, mlolo ora sumurup ing becik. (MB)
TERJEMAHAN: Orang suka dipuji itu tolol, tetapi ki
pujangga (maksudnya: Ki Padmasusastra) mengeluarkan kepandaian, tujuannya hanya
cari pujian. Apa pujangga tolol. Bukan begitu, pujian yang nyata itu bersinar
seperti bintang pagi. Sedangkan pujian yang tidak nyata suram berkabut, seperti
orang yang matanya terbuka tetapi tidak bisa melihat. Membelalak tetapi tidak
melihat kebaikan
b. Landheping
gegaman saka diasah ing wungkal, landheping budi saka gegosokan kawruh, yagene
kowe isin takon tiron supaya mundhak kawruhmu, aja malah dhemen kandha
angecuwis mung murih dialem pinter, para sujana malah angarani bodho marang
kowe.(MB)
TERJEMAHAN: Tajamnya senjata karena diasah dengan batu
asah, tajamnya budi karena diasah dengan ilmu. Mengapa kamu malu bertanya
supaya meningkat ilmumu? Kamu malah bicara tidak menentu supaya mendapat pujian
bahwa kamu pandai. Orang-orang pandai malah mengatakan kamu tolol.
c. Umpak iku
wisa mandi, sapa sing kataman umpak: kena, cacad uripe sinebut manungsa bodho,
ginaguyu ing para sujana.
TERJEMAHAN: “Umpak” (pujian yang berlebihan tidak
sesuai dengan hal yang sebenarnya) adalah racun berbisa. Siapa yang mudah
“diumpak” hidupnya menderita cacat yang disebut “orang tolol”, menjadi bahan
tertawaan orang-orang pandai.
Ing samubarang gawe ojo sok wani mestek ake, awit akeh
lelakon kang kebak sambekalane sing ora biso dinuga tumibane.
Dalam hal apapun jangan terlalu berani untuk memastikan,
karena banyak kejadian yg sarat dengan berbagai rintangan yg tak dapat kita
duga kapan akan terjadi.
“Sabar iku ingaran mustikaning laku, jumbuh karo unine
bebasan, “sabar iku kuncining swarga,” ateges marganing kamulyan.
Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu
ibaratkan sebuah hal yg sangat indah dalam sebuah kehidupan, sama seperti bunyi
sebuah peribahasa, berlaku sabar itu adalah “jalan utama” untuk mendapatkan
“surga”yang berarti ketentraman dan kedamaian dalam menjalani kehidupan.
- “Tansah
ajeg mesu budi lan raga nganggo cara ngurangi mangan lan turu”. Artinya
Kurangi makan dan tidur yang berlebihan agar kesehatan kita senantiasa
terjaga.
- “Kawula
mung saderma, mobah-mosik kersaning Hyang sukmo”. Artinya Lakukan yang
kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan.
- “Ambeg
utomo, andhap asor”. Artinya Selalu menjadi yang utama tapi selalu rendah
hati.
- “Ora
kena nglarani”. Artinya Jangan melukai orang lain.
- “Golek
sampurnaning urip lahir batin lan golek kusumpurnaning pati”. Artinya Kita
bertanggung jawab untuk mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
- “Ala
lan becik iku gegandhengan, Kabeh kuwi saka kersaning Pangeran”. Artinya
Kebaikan dan kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan.
- “Manungsa
mung ngunduh wohing pakarti”. Artinya Kehidupan manusia baik dan buruk
adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.
- “Narimo
ing pandum”. Artinya Menerima segala rintangan dengan ikhlas.
- “Adigang,
adigung, adiguno “. Artinya jaga kelakuan, jangan somobong dengan
kekuatan, kedudukan, ataupun latarbelakangmu.
- “Urip
kang utama, mateni kang sempurna”. Artinya Selama hidup kita melakukan
perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan
selanjutnya.
- “Mohon,
mangesthi, mangastuti, marem”. Artinya Selalu meminta petunjuk Tuhan untuk
meyelaraskan antara ucapan dan perbuatan agar dapat berguna bagi sesama.
- “Alam
iki sejatining Guru”. Artinya Alam adalah guru yang sejati.
- “Gusti
iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan”. Artinya Tuhan itu dekat
meski kita tubuh kita tidak dapat menyentuhnya dan akal kita dapat
menjangkaunya.
- “Memayu
hayuning pribadi; memayu hayuning kulawarga; memayu hayuning sesama;
memayu hayuning bawana”. Artinya berbuat baik bagi diri sendiri, keluarga,
sesama manusia, makhluk hidup dan seluruh dunia.
- “Natas,
nitis, netes”. Artinya Dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan
bersatu dengan Tuhan kita kembali.
- “Aja
mbedakake marang sapadha-padha”. Artinya Hargai perbedaan, jangan
membeda-bedakan sesama manusia.
- “Rela
lan legawa lair trusing batin”. Artinya Ikhlas lahir batin.
Sabar iku ingaran mustikaning laku
Artinya:
Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu
ibaratkan sebuah hal yg sangat indah dalam sebuah kehidupan
Sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba lan
pandhadharaning ngaurip
Artinya:
Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala
macam godaan dalam hidup, yg tentunya nanti bisa untuk mendewasakan diri kita
masing-masing
Jumbuh karo unine bebasan, sabar iku kuncining swarga,
ateges marganing kamulyan
Artinya:
Sama seperti bunyi sebuah peribahasa, berlaku sabar itu
adalah “jalan utama” untuk mendapatkan “surga”. Yang dimaksud disini adalah
ketentraman dan kedamaian dalam menjalani kehidupan
Nanging ora ateges gampang pepes kentekan pengarep-arep
Artinya:
Akan tetapi bukan berarti lalu kita gampang kehilangan
pengharapan
Suwalike malah kebak pengarep-arep lan kuwawa nampani apa
bae kang gumelar ing salumahe jagad iki
Artinya:
Justru sebaliknya kita harus menjalaninya dengan penuh
pengharapan dan seolah-olah mampu untuk mendapatakan apa saja yang ada di dunia
ini. Tentunya dengan disertai rasa mawas diri dan kepasrahan